Kulihat mereka menaiki bus bertuliskan IKIP di pinggirnya. Tak lama kemudian, telapak tangan lisa yang hangat meraih pergelangan tanganku. Bokep mama Berbeda dengan tadi, sekarang aku tidak lagi naik turun tetapi maju mundur. Sesekali dia membalikkan tubuhnya sehingga aku bisa melihat dua buah benda yang menggunung di balik BH-nya. Belum sempat aku bergerak, Lisa menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, buah dadanya yang sangat keras menindih dadaku.“Kamu suka, ya?” aku mengangguk. Lisa kemudian menghampiri lemari pakaian di samping televisi.“Aku punya tiga buah baju baru, coba kamu nilai mana yang paling bagus.”Kujawab dengan singkat, “OK!” lalu kembali aku menonton McGyver kesayanganku. Naik dan turun hanya itu yang kulakukan. Selama ini Lisa hanya memanggil nama asliku seperti yang tertera di dalam absen kelasku. Dalam perjalanan kulihat Ibu Lisa. Sehingga setiap sore aku mengantarkannya ke tempat kost-nya. Salah satu dari guru praktek itu bernama Lisa.
