Di teras kamar aku melakukan stretching selama beberapa menit. Bokep mom Kepuasan yg kuperoleh mengantarkanku pada dunia mimpi. Seusai mengulang dan merubahnya hingga kurasa cukup, kuhentikan kegiatanku tersebut. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan. Kamu sendiri kenapa mau?”, jawabnya yg dilanjutkannya dengan pertanyaan. Sebuah cubitan langsung menancap di tangan kiriku. Beberapa tamu penginapan yg ada di kafetaria menoleh ke arah Indah ketika kami memasuki kafetaria penginapan. Hampir jam 3 sore tahu!”, tanyanya yg kemudian dijawabnya sendiri dengan menunjuk jam tangannya. “Zainal, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yg langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin. “Tadi malam tangan kiri, sekarang kanan, Mbak kok suka sekali nyubit sih!”, keluhku. Setelah melahap 3 potong roti, aku bertanya padanya,
“Dari mana saja Mbak kok dapat roti enak?”
“Tadi aku silaturahmi ke tempat saudara-saudara dan pulangnya dibawain ini”, jawabnya. Aku masih cuek dengan keadaan sekelilingku tapi Indah agak gelisah dan mengeluhkan ajakanku