“Nanti malam, jalan yuk…” ajakku ketika Rianti singgah di kios tambal ban kami. Dini tetap kami biarkan tergeletak di ranjang dengan keadaan bugil, biar saja mereka menanggung semua aib ini. Bokep mama “Susah sama-sama susah… Senang sama-sama senang… Aku akan menemanimu di sini…” jawab Mamat.Sambil menunggu jam pulang kuliah, aku dan Mamat menunggu di depan gerbang sambil bercerita. “Bro, pulang saja dulu, biar aku tunggu di sini…” aku tidak mau merepotkan Mamat yang sudah seperti saudaraku sendiri. Anak orang mau dikasih makan apa?” jawabku sambil tertawa kecil. Maka aku minta Mamat mencari info lagi, dan tidak sia-sia, besok Rianti akan berangkat jam empat sore ke kuliah. Namun ku segera angkat tubuhnya berdiri, dan ku sentakkan bra nya dengan kuat agar terlepas. “Oh, Syamsul…” tiba-tiba terdengar suara Rianti berjalan keluar bersama ibunya.
