Tapi masi blon kenyang. Hanya berbaring diam di ranjang dan tentunya sambil membayangkan Pandu. Bokep mama Aku bersorak kegirangan, hari ini ternyata lemburnya tidak sampai jam 9. Lalu dengan cepat dia kembali ke kamarnya. Willi tertawa melihat kelakuanku. Aahhhh…Aku benar2 menikmati goyangan Willi. “Keluar.”
Satu kata dengan suara berat membuat Willi tersentak dan mencabut penisnya dari vaginaku dan tampaknya Willi tak berani memandang wajah Pandu. Willi yang sudah terangsang tak mau menunggu lebih lama lagi dan mengganti posisi. Lalu aku mengambil salah satu majalah untuk dibaca. Meskipun aku dan Willi sudah pernah bercinta, seperti yang kuceritakan sebelumnnya, tapi itu kan atas permintaan Pandu.Belum sempat berpikiran macam2, Willi mengetok pintu dan membuyarkan lamunanku.