Bunyinya terdengar jelas sekali di telinga kami berdua. Hehehe. Bokep mom Terasa semakin menegang dan mengeras…. aku telah…” belum sempat kuselesaikan kalimatku dengan bernafsu dia mencari bibirku dan menciuminya dengan garang. Memandangi dinding kamar yang dipenuhi poster Cenit sambil memikirkan apa yang telah kudapat malam ini.Mula-mula Liani menyerahkan dirinya kepadaku, kemudian Cenit yang memintaku untuk memuaskannya, dan sekarang Rinay, gadis paling pendiam yang jarang ngobrol denganku. Masuklah aku ke tubuh Rinay. Kubuka lagi dengan dua telunjukku… cairahn kental pun mengalir deras. Merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.“Enak sekali, Kak…eigh oh…!”Berbarengan dengan itu akan pun mencapai puncak. Ha ha ha… hampir lupa, cairan itu masih berserak di lantai. Dalam hawa malam yang cukup sejuk karena hujan itu seolah tubuh kami mengeluarkan uap. Perlahan dia menekuk tubuhnya dan memelukku dari atas.“Masukkan, Kak.” Pintanya dengan nada gemas.
