Dada saya berdegup kencang menyaksikan diri saya di rekaman tersebut. Tiba-tiba tubuhnya mengejang, jarinya menjambak rambut saya dan pahanya mengepit kepada saya. Bokep mama “Ahhh… oh… enakk Gus…” seru Vivi sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.Cukup lama lidah saya bermain di daerah kewanitaannya dan Vivi cuma bisa mendesis dan menikmati setiap sentuhan lidah saya. Vivi membuka matanya, pandangan matanya terlihat sayu.“Gua sayang Vivi..” setelah itu saya melanjutkan ciuman. Saya orgasme tiga kali dan Vivi sekitar tujuh kali. “Vi…” saya memanggilnya. Perlahan saya melingkari buah dada kanannya, mulai dari dasar sampai ke puncaknya. Sekali-kali saya mengalihkan mata saya ke wajah Vivi yang sudah merah padam akibat bara nafsu yang sudah menyala.Ciuman saya berlanjut menyusuri perutnya yang datar dan bermain di pusarnya yang kecil. Ketika kancing tersebut terbuka, terpampanglah pemandangan sepasang gunung yang begitu indah.