“Siapa lagi?” balasku bertanya.“Mas.. Bokep mama Kamu khan baru mulai cuti 2 (dua) minggu..” sergahku. Semoga kamu betah disini..” ledekku kemudian mengunci kamar itu dari luar.Jadilah Marissa terikat erat dan disekap di salah satu kamar di apartemanku. Sadar Marissa bahwa dia diculik olehku, matanya menunjukkan kebencian dan kemarahan namun hanya mmpphh.. Kubuka koperku, Marissa yang masih belum sadar itu aku ikat ulang dengan tali plastik kuning.. Marissa yang mandiri ini memang hidup jauh dari Ayahnya di Surabaya. Aku hanya mengamatinya dari kamarku saat melihatnya bergerak meronta-ronta di kamarnya.Pagi itu aku sempat menengoknya di kamarnya lalu kusuapi dirinya dengan sarapan pagi nasi goreng buatanku.“Siapa yang masak Mas..” Marissa yang sudah agak tenang, dalam keadaan terikat erat, mulai membuka pembicaraan. Tidak adalagi permintaannya untuk melepaskan ikatannya karena hari ke dua ke tiga aku sempat melepasnya untuk mandi dan hanya terbelenggu borgol pada kedua tangannya atau kadang hanya mengikat kakinya dengan rantai yang biasa dipakai untuk
