Malah ketagihan nanti. Bokep mama Mereka berlalu sementara teman makan siangku terus ngomong tanpa sadar apa yang sedang terjadi. Wajahku pun telah basah oleh keringat. Kedua buah dadanya diarahkan ke mulutku. Sejenak aku menikmati bayangan indah di cermin. Dewi merayapi leherku dan mengendus-ngendus di pangkal kupingku. “Auu..!!”Di saat itu terdengar telepon berdering. Orang lain saling membagi harta dan ceritera. Pahanya telah dibuka lebar-lebar. Ia terlihat menahan napas. Haha..”Aku tak menduga kalau guyonan itu akan menjadi kenyataan. Jeritannya keras dan panjang membelah udara malam yang hening itu.“Aaoohh..”, erang Dewi penuh kenikmatan.Pantatnya dihentak-hentakkan ke atas untuk menerima kemaluanku sepenuhnya. Wajahnya yang memerah itu dialiri butiran-butiran keringat.
