Ines tertawa sambil mencubit kontolku.Aku meringis. Bokep mama Aku melenguh seraya menyebut namanya. Erangannya semakin keras. Kembali diemutnya kontolku yang masih tegak itu. Naik turun. Ines hanya tersenyum. “Maas.?” panggilnya menghiba. Direngkuhnya seluruh tubuhku sehingga aku menindih tubuhnya dengan erat. Aku tak peduli lagi. “Nes, kamu kok mau aku ajak ngentot”, kataku.“Kan Ines dah lama gak ngerasain nikmatnya kontol mas, kontol mas besar lagi”, jawab Ines tersenyum. Ines pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam dirinya.Sambil mendesakan pinggulnya kuat-kuat, Ines berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan denganku. kontolku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Aku terus menggerayang toketnya, dan mulai menciumi toketnya. nonok nya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena licin. Bibirku kini turun menyapu lehernya seiring telapak tanganku meraup toketnya.Ines menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Aku merasakan nonok Ines semakin berdenyut sebagai pertanda Ines akan mencapai puncak pendakiannya.
