Setelah kejadian itu, pada mulanya aku benar-benar merasa gamang. “Aahh… Ooomm… jaangan… jaanggann… teeerruskaan… ituu… aa… aaku… nndaak… maauu.. Bokep mama Om Bayu mencium bibirku dan tangannya yang lain mengelus-elus buah dadaku untuk menutupi teriakan dan menenangkanku. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Bayu, rupanya Om Bayu mengincar clitorisku. Mula-mula aku agak ragu-ragu. Om Bayu sendiri karena katanya tidak ada order untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah sambil menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari mobil. Dengan ganasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat sehingga seluruh batang penisnya terbenam dalam kemaluanku. Ketika suatu hari, setelah makan siang, tiba-tiba Om Bayu berkata kepadaku, “Rin… kita main dokter-dokteran yuk.., sekalian Rini, Om periksa beneran, mumpung gratis”.
