Kulihat Bi Minah ada di sana, seperti sengaja menunggu. Saat melihat buku tabungan, aku tersenyum sendiri. Bokep mama Dua kali dalam seminggu, aku selalu datang ke club itu. Nyonya Wulandari menarik selimut, menutupi tubuh kami berdua. Pagi, siang sore dan kapan saja kalau dia menginginkan, aku tidak boleh menolak. Apa lagi mobil. Beberapa orang pembantu sudah menyarankan agar aku pergi saja dan rumah ini. Sehigga tubuhnya tetap ramping, padat dan berisi. Bakkan kini aku sudah punya istri yang cantik dan seorang anak yang lucu. Dadaku berdebar menggemuruh tidak menentu. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali Ternyata ijasah yang kubawa dan kampung hanya bisa dipakai untuk jadi pembantu. Tanpa membuang-buang waktu lagi, aku bergegas meniggalkan rumah itu. Membayangkan semua yang baru saja terjadi hingga terbawa ke dalam mimpi yang indah.Sejak malam itu aku kerap kali dipanggil ke dalam kamarnya.
