Riin..!” erangnya.Om Andi melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Bokep mom Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu.Om Andi memandangku tidak berkedip. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Andi sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Andi yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Andi mengerang keenakan.“Ah naya enak Naya.. eh Andi.. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.“Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.“Sshh.. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut.Sementara itu tangan Om Andi juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari
