Caranya mempermainkan barang kejantananku itu sangat berbeda dengan Kiki cewekku. Bokep mama Bu Via hanya tersenyum melihatku “terkesan” menyaksikan tumpukan lingerie-nya. Dia pernah menjadi dosen waliku dan beberapa kali aku pernah datang ke rumahnya, sehingga aku tidak canggung lagi. Payudaranya sedang-sedang saja, tapi indah dan terlihat kencang dibungkus bra hitam bepotongan pendek berenda yang membuat barang indah itu tampak semakin indah. Lalu tangannya pelan-pelan membuka satu persatu kancing kemejaku. Aku serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur. Setelah kemejaku lepas, ia menarik resliting jeansku. Maka kubuka bra yang menutupi payudara indahnya. Semakin besarlah gairah yang mengalir ke otakku. Itupun aku sudah menangkap desah halus yang keluar dari bibir indahnya.Kumulai dari lehernya. Dengan serius kuperbaiki slot pintu lemarinya yang rusak. Ia tersenyum ketika menyaksikan penisku yang tegak dan kencang, seperti mercu suar yang siap memandu pelayaran gairah libido kewanitaannya.Dengan lembut ia kemudian mengulum penisku.
