Beriringan mereka menuju kamar. “Iya, Mi.” Safiq ikut tersenyum.Anis mengocoknya sebentar agar benda itu makin cepat kaku dan menegang. Bokep mama Safiq memandangnya,
”Dari Umi,” jawabnya polos. Bibir bocah itu terus menelusur di sepanjang bukit payudaranya, mulai dari pangkal hingga ujungnya, semuanya dihisap tanpa ada yang terlewat. Safiq memberikannya dengan takut-takut, ”M-maaf, Mi.” gagap bocah kecil itu. Tidak menjawab, Anis menerimanya dan membacanya di kamar. Memang Safiq cuma mencium pelan, hanya bagian luar yang dijamah oleh bocah kecil itu. ”Ough,” Anis merintih nikmat. Siangnya, bersama Safiq, ia pergi ke sekolah.”Nilai-nilainya turun, Bu. Rasanya sungguh luar biasa. Tapi itu saja sudah sanggup membuat Safiq merintih keenakan, ia benar-benar cepat terbawa ke puncak kenikmatan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Memang sempat terbersit di hati kecilnya untuk melakukan apa yang sudah diperbuat kedua orang tua angkatnya.
