Dalam hati aku mulai merasa kasihan dengan Lanang, usianya masih muda tapi sudah harus mengalami cacat mental seperti ini, takdir memang tidak bisa dipilih. Bokep mama Singkat cerita aku berangkat menggunakan Bus AC LORENA dari Jakarta menuju Palembang. Aku menjerit kecil, telapak tangan dan celanaku bagian lutut terkena kotoran ayam. Aku disuruhnya nunggu di pondoknya saja ditemani oleh Lanang yang mulai terlihat akrab dengankuKarena sudah akrab, aku tidak lagi merasa takut malah aku diajak bermain ke bawah oleh Lanang sambil diambilkannya bermacam-macam buah-buahan. Setelah kurang lebih lima belas menit aku turun dari pangkuan Lanang dan kembali memakai celana dalamku. ini Martini cucu kakek dari jauh yang memiliki kebun ini, jadi jangan takut…ayo salam cucu kakek ini….sama saja dia baik juga sama denganku, perintah kakek.Lanang lalu mendekat dan memegang tanganku, mulanya aku agak takut, tetapi dengan ragu aku tetap menjabat tangannya.




