“Paakkk…, aakkhh…, aakkkhh!”, Tri mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Mr. Bokep mama Gulam terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Tri yang setengah terangkat. Gulam bangun dari atas badan Tri, mengambil tissue yang berada di samping meja kerja dan mulai membersihkan ceceran air maninya yang mengalir keluar dari bibir kemaluan Tri. Gulam mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena baju mininya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Ia ingin menangis karena tidak ingin itu terjadi dalam suatu persetubuhan yang sebenarnya ia tidak rela, yang merupakan suatu perkosaan itu. Tri mulai bisa menguasai diri. Tri sudah tahu apa yang diinginkan Mr. Gulam selalu melirik dan melempar senyum kepada Tri dan kalau kebetulan Tri tidak melihat keluar, maka Mr. Karena badan Tri yang sangat langsing dan dapat dikatakan tinggi kurus itu, lelaki tersebut merasakan seakan-akan memeluk kapas dan sangat ringkih sehingga harus diperlakukan dengan sangat lembut dan